RANGKUMAN MATERI SENI RUPA KELAS 4 SEMESTER 1
KURIKULUM MERDEKA
Judul Unit 1 : Menggambar Rumah Tangga
Tujuan Pembelajaran:
- Siswa
dapat menggambar objek-objek yang ada di dalam rumah tangga.
- Siswa
dapat mengamati dan menggambar benda-benda dengan proporsi yang sesuai.
- Siswa
belajar menggambar dengan menggunakan teknik garis dan warna yang tepat.
Materi Pembelajaran:
- Pengertian
Rumah Tangga: Rumah tangga adalah segala peralatan dan
benda-benda yang ada di dalam rumah untuk mendukung kehidupan sehari-hari,
seperti perabotan, alat memasak, tempat tidur, dan sebagainya.
- Mengenal
Objek Rumah Tangga: Beberapa contoh objek rumah tangga
yang sering digambar adalah:
- Alat
masak (panci, wajan, kompor)
- Peralatan
makan (piring, gelas, sendok, garpu)
- Perabotan
rumah (kursi, meja, lemari)
- Peralatan
kebersihan (sapu, ember, kain pel)
- Teknik
Menggambar:
- Mengamati
Objek: Langkah pertama dalam menggambar adalah
mengamati objek dengan cermat. Perhatikan bentuk, ukuran, dan posisi
objek di sekitar kita.
- Menggambar
Garis Dasar: Mulailah dengan membuat garis-garis
dasar untuk membentuk objek yang ingin digambar. Garis ini akan membantu
menentukan proporsi benda.
- Detail
dan Warna: Setelah garis dasar selesai, tambahkan
detail-detail seperti tekstur, bentuk, dan bayangan. Gunakan warna yang
sesuai untuk memperjelas objek.
- Langkah-langkah
Menggambar Rumah Tangga:
- Pilih
objek rumah tangga yang akan digambar.
- Amati
dengan teliti bentuk dan ukuran objek tersebut.
- Gambar
objek menggunakan garis-garis dasar.
- Tambahkan
detail dan warnai objek sesuai dengan warna aslinya.
- Periksa
hasil gambar apakah sudah sesuai dengan objek yang diamati.
- Penggunaan
Alat dan Bahan:
- Alat:
Pensil, penghapus, penggaris, spidol, pensil warna.
- Bahan:
Kertas gambar
Judul Unit 2 : Daur Ulang Kerajinan dari Plastik
Tujuan Pembelajaran:
- Siswa
dapat mengenal bahan plastik sebagai material yang bisa didaur ulang.
- Siswa
dapat membuat kerajinan tangan menggunakan bahan plastik bekas.
- Siswa
belajar tentang pentingnya daur ulang untuk menjaga lingkungan.
Materi Pembelajaran:
- Pengertian
Daur Ulang: Daur ulang adalah proses mengolah kembali
bahan-bahan bekas atau sampah menjadi barang yang bermanfaat. Salah satu
bahan yang dapat didaur ulang adalah plastik, yang sering digunakan dalam
kehidupan sehari-hari.
- Jenis-jenis
Plastik:
- Plastik
biasanya digunakan dalam berbagai bentuk dan ukuran, seperti kantong
plastik, botol plastik, sedotan, kemasan plastik, dan lainnya.
- Tidak
semua plastik dapat didaur ulang, namun banyak jenis plastik yang dapat
diproses ulang menjadi barang yang berguna.
- Manfaat
Daur Ulang Plastik:
- Mengurangi
Sampah: Plastik termasuk bahan yang sulit
terurai, sehingga dengan mendaur ulang, kita membantu mengurangi tumpukan
sampah plastik yang mencemari lingkungan.
- Menghemat
Sumber Daya: Daur ulang plastik mengurangi kebutuhan
akan plastik baru, sehingga bisa menghemat penggunaan sumber daya alam.
- Membantu
Lingkungan: Daur ulang plastik juga membantu
menjaga kebersihan lingkungan dengan mengurangi polusi plastik.
- Proses
Daur Ulang Plastik:
- Mengumpulkan
plastik bekas.
- Membersihkan
plastik dari kotoran atau bahan lain yang menempel.
- Memotong,
meremas, atau memanaskan plastik untuk membentuknya menjadi produk baru.
- Memberi
warna atau finishing lain untuk memperindah hasil kerajinan.
- Contoh
Kerajinan dari Plastik:
- Tas
dari Kantong Plastik: Kantong plastik bekas bisa
dijadikan tas dengan cara dipotong-potong dan disusun dengan teknik
anyaman atau rajutan.
- Bunga
dari Plastik: Botol plastik bisa dipotong dan
dibentuk seperti kelopak bunga. Bunga plastik ini bisa digunakan untuk
dekorasi.
- Gelang
atau Kalung dari Sedotan: Sedotan bekas bisa
dipotong kecil-kecil dan dirangkai untuk membuat aksesori seperti gelang
atau kalung.
- Tempat
Pensil: Botol plastik bekas bisa diubah menjadi
tempat pensil dengan cara memotong dan mendekorasi.
- Langkah-langkah
Membuat Kerajinan dari Plastik:
- Langkah
1: Pilih plastik bekas yang ingin digunakan (misalnya
kantong plastik, botol plastik, atau sedotan).
- Langkah
2: Cuci bersih plastik yang akan digunakan agar tidak
ada kotoran yang menempel.
- Langkah
3: Potong plastik sesuai bentuk yang diinginkan.
Gunakan gunting atau pisau kecil untuk memotong dengan hati-hati.
- Langkah
4: Gabungkan potongan-potongan plastik menggunakan lem
atau teknik anyaman.
- Langkah
5: Setelah jadi, tambahkan hiasan atau warna agar
kerajinan lebih menarik.
- Langkah
6: Pastikan kerajinan sudah kering dan bisa digunakan.
- Alat
dan Bahan yang Diperlukan:
- Bahan:
Plastik bekas (kantong plastik, botol plastik, sedotan plastik, dsb.)
- Alat:
Gunting, lem, spidol atau cat, pensil, penggaris, jarum dan benang (jika
membuat anyaman), dan alat dekorasi lainnya.
Judul Unit 3 : Bereksperimen dengan Tekstur
Tujuan Pembelajaran:
- Siswa
dapat mengenal dan memahami konsep tekstur dalam seni rupa.
- Siswa
dapat bereksperimen untuk membuat tekstur dengan berbagai media.
- Siswa
dapat menciptakan karya seni dengan mengaplikasikan tekstur yang mereka
buat.
Materi Pembelajaran:
- Pengertian
Tekstur:
- Tekstur
adalah sifat permukaan suatu benda, baik yang terlihat (tekstur visual)
maupun yang bisa dirasakan (tekstur taktil).
- Tekstur
bisa terasa kasar, halus, licin, berbintik, berkerut, dan lainnya.
- Dalam
seni rupa, tekstur digunakan untuk memberikan kesan pada karya seni agar
tampak lebih hidup dan menarik.
- Jenis-jenis
Tekstur:
- Tekstur
Taktil (Nyata): Tekstur yang bisa dirasakan dengan
sentuhan tangan, seperti kasar, halus, atau berpasir.
- Tekstur
Visual (Ilusif): Tekstur yang hanya bisa dilihat, bukan
dirasakan secara langsung. Tekstur ini diciptakan dengan cara menggambar
atau melukis untuk meniru kesan tekstur nyata, seperti tekstur kayu,
batu, atau kain.
- Mengenal
Alat dan Bahan untuk Menciptakan Tekstur:
Untuk bereksperimen dengan tekstur, siswa dapat menggunakan berbagai bahan
dan alat, seperti:
- Bahan
alami: Daun, pasir, kulit, kain, atau serbuk
kayu.
- Bahan
buatan: Kertas, karton, busa, plastisin, atau
kain.
- Alat:
Kuas, roller, alat ukir, atau bahan untuk menekan dan membuat pola pada
permukaan.
- Teknik
Menciptakan Tekstur: Ada beberapa teknik untuk
menciptakan tekstur pada karya seni:
- Teknik
Dempul: Menggunakan bahan seperti dempul atau
pasta untuk menciptakan tekstur kasar atau berstruktur.
- Teknik
Goresan: Menggoreskan alat tajam (seperti pisau
atau alat ukir) pada permukaan media gambar untuk membuat efek tekstur.
- Teknik
Kolase: Menempelkan bahan-bahan berbeda dengan
tekstur yang berbeda pada permukaan kertas atau kanvas.
- Teknik
Sapu Tangan: Menggunakan tangan untuk menghaluskan
atau menekan permukaan karya, menghasilkan tekstur yang khas.
- Teknik
Stensil: Menggunakan pola atau template untuk
mencetak tekstur pada media gambar.
- Eksperimen
dengan Tekstur:
- Eksperimen
Tekstur Nyata: Cobalah untuk membuat berbagai tekstur
dengan tangan atau alat pada permukaan bahan, seperti karton, kain, atau
plastisin. Misalnya, buat tekstur kasar dengan pasir atau batu kecil,
atau halus dengan kain atau kertas tissue.
- Eksperimen
Tekstur Visual: Cobalah menggambar atau melukis tekstur
yang terlihat seperti kayu, batu, kain, atau kulit. Ini dilakukan dengan
menggambar pola atau garis-garis yang meniru tekstur nyata.
- Contoh
Penggunaan Tekstur dalam Karya Seni:
- Lukisan:
Dalam lukisan, tekstur bisa digunakan untuk meniru permukaan objek
seperti kulit kayu atau batu.
- Patung:
Pada patung, tekstur memberikan kesan pada permukaan karya, apakah itu
halus atau kasar.
- Kolase:
Kolase menggunakan berbagai bahan dengan tekstur berbeda untuk
menciptakan efek visual dan taktil yang menarik.
- Langkah-langkah
Bereksperimen dengan Tekstur:
- Langkah
1: Pilih bahan atau media yang akan digunakan
(misalnya kertas, kain, atau karton).
- Langkah
2: Tentukan jenis tekstur yang ingin dicoba (misalnya
kasar, halus, berpasir).
- Langkah
3: Bereksperimen dengan berbagai teknik untuk
menciptakan tekstur, baik itu teknik goresan, tekanan, kolase, atau
dempul.
- Langkah
4: Amati hasil eksperimen dan lihat bagaimana tekstur
mempengaruhi penampilan karya.
- Langkah
5: Gunakan tekstur tersebut dalam sebuah karya seni,
misalnya gambar atau kolase.
Judul Unit 4 : Membuat Bendera Hias dari Kertas
Tujuan Pembelajaran:
- Siswa
dapat mengenal berbagai bentuk dan warna pada bendera.
- Siswa
dapat membuat bendera hias menggunakan bahan kertas.
- Siswa
belajar menggunakan keterampilan dalam melipat, menggunting, dan menempel
untuk membuat bendera.
Materi Pembelajaran:
- Pengertian
Bendera:
- Bendera
adalah simbol yang biasanya digunakan oleh suatu negara, organisasi, atau
acara tertentu. Bendera biasanya memiliki warna dan pola tertentu yang
mengandung makna.
- Bendera
dapat berbentuk persegi panjang, segitiga, atau bentuk lainnya, dan
umumnya menggunakan warna yang mencolok serta simbol atau gambar di
atasnya.
- Jenis-jenis
Bendera:
- Bendera
Negara: Setiap negara memiliki bendera dengan
desain unik yang melambangkan identitas negara tersebut, seperti bendera
Indonesia yang berwarna merah dan putih.
- Bendera
Hias: Bendera hias biasanya digunakan untuk dekorasi
acara atau perayaan, yang bisa menggunakan berbagai warna dan pola
kreatif.
- Bendera
Hias: Bendera hias adalah bendera yang dibuat untuk tujuan
dekoratif atau sebagai simbol acara tertentu, seperti ulang tahun,
perayaan, atau lomba. Bendera ini bisa dibuat dengan berbagai cara, salah
satunya adalah menggunakan bahan kertas.
- Bahan
dan Alat yang Dibutuhkan: Untuk membuat bendera
hias dari kertas, berikut adalah bahan dan alat yang diperlukan:
- Bahan:
Kertas warna-warni (kertas karton atau kertas lipat), stik kayu (seperti
stik es krim) atau tali untuk pegangan bendera.
- Alat:
Gunting, lem, penggaris, pensil, spidol, dan pita atau dekorasi lainnya.
- Langkah-langkah
Membuat Bendera Hias dari Kertas:
- Langkah
1: Persiapkan kertas warna yang akan digunakan. Pilih
beberapa warna yang menarik untuk bendera hias.
- Langkah
2: Tentukan bentuk bendera yang akan dibuat. Bendera
biasanya berbentuk persegi panjang atau segitiga, namun bisa juga sesuai
kreativitas.
- Langkah
3: Ukur dan potong kertas sesuai ukuran yang
diinginkan. Untuk bendera persegi panjang, misalnya, buatlah ukuran
sekitar 20x30 cm atau sesuai ukuran yang diinginkan.
- Langkah
4: Desain pola atau gambar di atas kertas. Anda bisa
membuat garis-garis, bentuk geometris, atau gambar lain sesuai tema
bendera hias. Gunakan spidol atau pensil warna untuk menggambar.
- Langkah
5: Hias bendera sesuai kreativitas dengan menambahkan
warna atau motif yang diinginkan. Bisa menggunakan teknik kolase
(menempelkan potongan-potongan kertas warna lain) untuk memperindah
bendera.
- Langkah
6: Tempelkan bendera pada stik kayu atau tali dengan
menggunakan lem. Pastikan pegangan bendera cukup kuat agar bisa
digunakan.
- Langkah
7: Setelah selesai, pastikan semua elemen sudah
menempel dengan baik dan biarkan bendera mengering jika menggunakan lem.
- Kreativitas
dalam Membuat Bendera Hias:
- Motif:
Anda bisa membuat motif yang sederhana atau kompleks, seperti garis-garis
horizontal atau vertikal, pola zig-zag, atau bahkan gambar seperti bunga
atau bintang.
- Penggunaan
Warna: Pilih warna yang menarik dan kontras
agar bendera terlihat mencolok dan ceria.
- Tema:
Bendera hias bisa dibuat sesuai tema tertentu, seperti tema alam
(pemandangan, bunga), tema perayaan (ulang tahun, hari kemerdekaan), atau
tema budaya.
Judul Unit 5 : Menggambar Taplak Meja dan Tralis
Tujuan Pembelajaran:
- Siswa
dapat menggambar taplak meja dengan memperhatikan pola dan desain.
- Siswa
dapat menggambar tralis dengan memerhatikan proporsi dan bentuk garis.
- Siswa
dapat memadukan teknik menggambar dan kreativitas dalam menciptakan karya
seni yang menarik.
Materi Pembelajaran:
- Pengertian
Taplak Meja:
- Taplak
meja adalah kain atau bahan lain yang digunakan untuk menutupi permukaan
meja, baik sebagai hiasan atau untuk melindungi meja.
- Taplak
meja sering dihias dengan berbagai pola, seperti motif bunga,
garis-garis, atau motif tradisional.
- Taplak
meja biasanya memiliki tekstur halus dan dapat menggunakan berbagai
warna.
- Pengertian
Tralis:
- Tralis
adalah rangka atau kisi-kisi yang terbuat dari besi atau bahan lainnya,
yang biasanya dipasang pada jendela atau pintu rumah untuk memberi
keamanan, namun juga dapat menjadi elemen dekoratif.
- Tralis
memiliki bentuk yang khas, seperti pola geometris, garis melengkung, atau
kombinasi keduanya.
- Teknik
Menggambar Taplak Meja:
- Mengamati
Pola: Taplak meja seringkali memiliki pola atau desain
tertentu, seperti bunga, garis, atau motif geometris. Penting untuk
mengamati pola dengan teliti sebelum menggambar.
- Menggambar
Garis Dasar: Untuk menggambar taplak meja, mulailah
dengan menggambar bentuk meja terlebih dahulu, kemudian gambar taplak di
atasnya sesuai bentuk meja.
- Menambahkan
Detail: Setelah menggambar bentuk dasar,
tambahkan pola atau desain yang sesuai pada taplak. Bisa berupa pola
berulang, bunga, atau garis yang membentuk motif.
- Warna:
Setelah garis selesai, beri warna sesuai dengan desain yang diinginkan.
Warna-warna cerah sering digunakan untuk memberikan kesan segar pada
taplak meja.
- Teknik
Menggambar Tralis:
- Menggambar
Bentuk Dasar: Tralis biasanya terdiri dari
garis-garis lurus atau lengkung yang membentuk pola tertentu. Mulailah
dengan menggambar bentuk dasar tralis, baik itu kotak, lingkaran, atau
pola geometris lainnya.
- Menambahkan
Rincian: Setelah menggambar garis-garis dasar,
tambahkan detail seperti pola silang atau garis melengkung yang
memperkaya desain tralis.
- Proporsi
dan Keteraturan: Pastikan garis-garis tralis digambar
dengan proporsi yang benar dan simetris untuk menciptakan kesan rapi dan
seimbang.
- Alat
dan Bahan yang Digunakan:
- Alat:
Pensil, penghapus, penggaris, spidol atau pensil warna, kuas (jika
menggunakan cat air atau cat minyak), dan kertas gambar.
- Bahan:
Kertas gambar, pensil warna atau spidol, cat air (opsional untuk warna
lebih cerah).
- Langkah-langkah
Menggambar Taplak Meja dan Tralis:
- Langkah
1: Tentukan objek yang akan digambar: taplak meja atau
tralis.
- Langkah
2: Untuk taplak meja, gambar bentuk meja terlebih
dahulu, kemudian gambarlah taplak yang menutupi meja dengan memperhatikan
bentuknya. Untuk tralis, gambarlah pola dasar tralis (misalnya kotak atau
segitiga) dan buat garis-garis penyambungnya.
- Langkah
3: Setelah itu, tambahkan detail pola atau hiasan
sesuai dengan tema yang diinginkan (misalnya bunga atau garis-garis
berulang pada taplak meja).
- Langkah
4: Beri warna pada gambar sesuai dengan desain. Untuk
taplak meja, gunakan warna yang cerah dan kontras, sedangkan untuk
tralis, bisa menggunakan warna hitam atau abu-abu untuk kesan besi.
- Langkah
5: Periksa kembali gambar dan pastikan semua elemen
proporsional dan rapi.
Judul Unit 6 : Membuat Stempel dari Kentang dan
Ketela
Tujuan Pembelajaran:
- Siswa
dapat memahami konsep pembuatan stempel menggunakan bahan alami seperti
kentang dan ketela.
- Siswa
dapat membuat stempel sendiri dengan memotong dan mengukir bahan alami.
- Siswa
dapat mencetak gambar atau pola dengan stempel yang telah dibuat.
Materi Pembelajaran:
- Pengertian
Stempel:
- Stempel
adalah alat yang digunakan untuk membuat pola atau gambar pada permukaan
lain, biasanya dengan menggunakan tinta atau cat.
- Stempel
dapat terbuat dari berbagai bahan, dan dalam kegiatan ini, kita akan
menggunakan bahan alami seperti kentang dan ketela untuk membuat stempel
yang sederhana.
- Stempel
bisa digunakan untuk membuat pola atau gambar berulang pada berbagai
media, seperti kertas, kain, atau kayu.
- Mengapa
Menggunakan Kentang dan Ketela?
- Kentang
dan ketela adalah bahan yang mudah dipotong dan diukir, sehingga cocok
untuk digunakan dalam pembuatan stempel. Selain itu, bahan-bahan ini
dapat ditemukan dengan mudah dan murah.
- Kentang
dan ketela memiliki tekstur yang cukup padat dan tidak mudah hancur,
sehingga dapat digunakan untuk membuat pola atau gambar yang tajam dan
jelas saat dicetak.
- Cara
Membuat Stempel dari Kentang dan Ketela:
- Langkah
1: Persiapan Bahan
Siapkan kentang atau ketela yang cukup besar, pisau, dan alat ukir. Pastikan kentang atau ketela dalam kondisi bersih dan kering. - Langkah
2: Memotong Kentang atau Ketela
Potong kentang atau ketela menjadi dua bagian atau lebih, sesuaikan dengan ukuran yang diinginkan. Potongan yang rata akan memudahkan proses pembuatan stempel. - Langkah
3: Mengukir Pola
Pilih pola atau gambar sederhana yang ingin Anda buat, seperti bentuk bunga, hati, atau garis-garis geometris. Gunakan pisau atau alat ukir untuk menggambar pola tersebut pada permukaan kentang atau ketela. Pastikan bagian yang tidak dipotong tetap utuh dan menonjol sehingga membentuk relief untuk dicetak. - Langkah
4: Menambahkan Tinta atau Cat
Setelah pola selesai diukir, oleskan tinta atau cat di permukaan stempel. Bisa menggunakan cat air, cat poster, atau tinta stempel. Gunakan kuas atau spons untuk meratakan tinta pada permukaan yang menonjol. - Langkah
5: Mencetak Pola
Tekan stempel yang telah dilapisi tinta atau cat ke permukaan media (seperti kertas atau kain) dengan hati-hati. Pastikan seluruh pola tercetak dengan jelas. - Langkah
6: Memeriksa Hasil Cetakan
Periksa hasil cetakan dan pastikan pola yang dibuat jelas. Jika ada bagian yang kurang jelas, Anda bisa menambahkan tinta atau cat kembali dan mencetak ulang. - Penggunaan
Stempel:
- Stempel
yang dibuat dari kentang atau ketela bisa digunakan untuk berbagai
keperluan, seperti membuat kartu ucapan, dekorasi, atau motif pada kain
atau kertas.
- Teknik
ini juga dapat digunakan untuk membuat pola berulang yang menarik dalam
proyek seni rupa, misalnya untuk membuat taplak meja, hiasan dinding,
atau kartu pos.
- Kreativitas
dalam Membuat Stempel:
- Anda
bisa bereksperimen dengan berbagai pola dan desain. Selain bentuk dasar
seperti bunga atau hati, coba buat pola yang lebih rumit atau abstrak.
- Cobalah
untuk menggabungkan beberapa stempel dengan warna yang berbeda untuk
membuat pola yang lebih kompleks dan berwarna-warni.
- Alat
dan Bahan yang Dibutuhkan:
- Bahan:
Kentang atau ketela (bisa juga menggunakan bahan lain seperti ubi atau
wortel), tinta atau cat (cat air, cat poster, atau tinta stempel), kertas
atau kain untuk mencetak.
- Alat:
Pisau atau alat ukir, kuas atau spons untuk melapisi tinta, kertas atau
kain sebagai media cetak.
0 comments:
Post a Comment