Belajar Mengajar

Selamat Datang di Blog Belajar Mengajar. Membaca, Praktik dan Produk. Belajar Saat Mengajar
SELAMAT DATANG DI BLOG Belajar Mengajar

Wednesday, December 11, 2024

RANGKUMAN MATERI SENI RUPA KELAS 4 SEMESTER 1 KURIKULUM MERDEKA

RANGKUMAN MATERI SENI RUPA KELAS 4 SEMESTER 1
KURIKULUM MERDEKA

Judul Unit 1 : Menggambar Rumah Tangga

Tujuan Pembelajaran:

  • Siswa dapat menggambar objek-objek yang ada di dalam rumah tangga.
  • Siswa dapat mengamati dan menggambar benda-benda dengan proporsi yang sesuai.
  • Siswa belajar menggambar dengan menggunakan teknik garis dan warna yang tepat.

Materi Pembelajaran:

  1. Pengertian Rumah Tangga: Rumah tangga adalah segala peralatan dan benda-benda yang ada di dalam rumah untuk mendukung kehidupan sehari-hari, seperti perabotan, alat memasak, tempat tidur, dan sebagainya.
  2. Mengenal Objek Rumah Tangga: Beberapa contoh objek rumah tangga yang sering digambar adalah:
    • Alat masak (panci, wajan, kompor)
    • Peralatan makan (piring, gelas, sendok, garpu)
    • Perabotan rumah (kursi, meja, lemari)
    • Peralatan kebersihan (sapu, ember, kain pel)
  3. Teknik Menggambar:
    • Mengamati Objek: Langkah pertama dalam menggambar adalah mengamati objek dengan cermat. Perhatikan bentuk, ukuran, dan posisi objek di sekitar kita.
    • Menggambar Garis Dasar: Mulailah dengan membuat garis-garis dasar untuk membentuk objek yang ingin digambar. Garis ini akan membantu menentukan proporsi benda.
    • Detail dan Warna: Setelah garis dasar selesai, tambahkan detail-detail seperti tekstur, bentuk, dan bayangan. Gunakan warna yang sesuai untuk memperjelas objek.
  4. Langkah-langkah Menggambar Rumah Tangga:
    • Pilih objek rumah tangga yang akan digambar.
    • Amati dengan teliti bentuk dan ukuran objek tersebut.
    • Gambar objek menggunakan garis-garis dasar.
    • Tambahkan detail dan warnai objek sesuai dengan warna aslinya.
    • Periksa hasil gambar apakah sudah sesuai dengan objek yang diamati.
  5. Penggunaan Alat dan Bahan:
    • Alat: Pensil, penghapus, penggaris, spidol, pensil warna.
    • Bahan: Kertas gambar

 

Judul Unit 2 : Daur Ulang Kerajinan dari Plastik

Tujuan Pembelajaran:

  • Siswa dapat mengenal bahan plastik sebagai material yang bisa didaur ulang.
  • Siswa dapat membuat kerajinan tangan menggunakan bahan plastik bekas.
  • Siswa belajar tentang pentingnya daur ulang untuk menjaga lingkungan.

Materi Pembelajaran:

  1. Pengertian Daur Ulang: Daur ulang adalah proses mengolah kembali bahan-bahan bekas atau sampah menjadi barang yang bermanfaat. Salah satu bahan yang dapat didaur ulang adalah plastik, yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
  2. Jenis-jenis Plastik:
    • Plastik biasanya digunakan dalam berbagai bentuk dan ukuran, seperti kantong plastik, botol plastik, sedotan, kemasan plastik, dan lainnya.
    • Tidak semua plastik dapat didaur ulang, namun banyak jenis plastik yang dapat diproses ulang menjadi barang yang berguna.
  3. Manfaat Daur Ulang Plastik:
    • Mengurangi Sampah: Plastik termasuk bahan yang sulit terurai, sehingga dengan mendaur ulang, kita membantu mengurangi tumpukan sampah plastik yang mencemari lingkungan.
    • Menghemat Sumber Daya: Daur ulang plastik mengurangi kebutuhan akan plastik baru, sehingga bisa menghemat penggunaan sumber daya alam.
    • Membantu Lingkungan: Daur ulang plastik juga membantu menjaga kebersihan lingkungan dengan mengurangi polusi plastik.
  4. Proses Daur Ulang Plastik:
    • Mengumpulkan plastik bekas.
    • Membersihkan plastik dari kotoran atau bahan lain yang menempel.
    • Memotong, meremas, atau memanaskan plastik untuk membentuknya menjadi produk baru.
    • Memberi warna atau finishing lain untuk memperindah hasil kerajinan.
  5. Contoh Kerajinan dari Plastik:
    • Tas dari Kantong Plastik: Kantong plastik bekas bisa dijadikan tas dengan cara dipotong-potong dan disusun dengan teknik anyaman atau rajutan.
    • Bunga dari Plastik: Botol plastik bisa dipotong dan dibentuk seperti kelopak bunga. Bunga plastik ini bisa digunakan untuk dekorasi.
    • Gelang atau Kalung dari Sedotan: Sedotan bekas bisa dipotong kecil-kecil dan dirangkai untuk membuat aksesori seperti gelang atau kalung.
    • Tempat Pensil: Botol plastik bekas bisa diubah menjadi tempat pensil dengan cara memotong dan mendekorasi.
  6. Langkah-langkah Membuat Kerajinan dari Plastik:
    • Langkah 1: Pilih plastik bekas yang ingin digunakan (misalnya kantong plastik, botol plastik, atau sedotan).
    • Langkah 2: Cuci bersih plastik yang akan digunakan agar tidak ada kotoran yang menempel.
    • Langkah 3: Potong plastik sesuai bentuk yang diinginkan. Gunakan gunting atau pisau kecil untuk memotong dengan hati-hati.
    • Langkah 4: Gabungkan potongan-potongan plastik menggunakan lem atau teknik anyaman.
    • Langkah 5: Setelah jadi, tambahkan hiasan atau warna agar kerajinan lebih menarik.
    • Langkah 6: Pastikan kerajinan sudah kering dan bisa digunakan.
  7. Alat dan Bahan yang Diperlukan:
    • Bahan: Plastik bekas (kantong plastik, botol plastik, sedotan plastik, dsb.)
    • Alat: Gunting, lem, spidol atau cat, pensil, penggaris, jarum dan benang (jika membuat anyaman), dan alat dekorasi lainnya.

 

Judul Unit 3 : Bereksperimen dengan Tekstur

Tujuan Pembelajaran:

  • Siswa dapat mengenal dan memahami konsep tekstur dalam seni rupa.
  • Siswa dapat bereksperimen untuk membuat tekstur dengan berbagai media.
  • Siswa dapat menciptakan karya seni dengan mengaplikasikan tekstur yang mereka buat.

Materi Pembelajaran:

  1. Pengertian Tekstur:
    • Tekstur adalah sifat permukaan suatu benda, baik yang terlihat (tekstur visual) maupun yang bisa dirasakan (tekstur taktil).
    • Tekstur bisa terasa kasar, halus, licin, berbintik, berkerut, dan lainnya.
    • Dalam seni rupa, tekstur digunakan untuk memberikan kesan pada karya seni agar tampak lebih hidup dan menarik.
  2. Jenis-jenis Tekstur:
    • Tekstur Taktil (Nyata): Tekstur yang bisa dirasakan dengan sentuhan tangan, seperti kasar, halus, atau berpasir.
    • Tekstur Visual (Ilusif): Tekstur yang hanya bisa dilihat, bukan dirasakan secara langsung. Tekstur ini diciptakan dengan cara menggambar atau melukis untuk meniru kesan tekstur nyata, seperti tekstur kayu, batu, atau kain.
  3. Mengenal Alat dan Bahan untuk Menciptakan Tekstur: Untuk bereksperimen dengan tekstur, siswa dapat menggunakan berbagai bahan dan alat, seperti:
    • Bahan alami: Daun, pasir, kulit, kain, atau serbuk kayu.
    • Bahan buatan: Kertas, karton, busa, plastisin, atau kain.
    • Alat: Kuas, roller, alat ukir, atau bahan untuk menekan dan membuat pola pada permukaan.
  4. Teknik Menciptakan Tekstur: Ada beberapa teknik untuk menciptakan tekstur pada karya seni:
    • Teknik Dempul: Menggunakan bahan seperti dempul atau pasta untuk menciptakan tekstur kasar atau berstruktur.
    • Teknik Goresan: Menggoreskan alat tajam (seperti pisau atau alat ukir) pada permukaan media gambar untuk membuat efek tekstur.
    • Teknik Kolase: Menempelkan bahan-bahan berbeda dengan tekstur yang berbeda pada permukaan kertas atau kanvas.
    • Teknik Sapu Tangan: Menggunakan tangan untuk menghaluskan atau menekan permukaan karya, menghasilkan tekstur yang khas.
    • Teknik Stensil: Menggunakan pola atau template untuk mencetak tekstur pada media gambar.
  5. Eksperimen dengan Tekstur:
    • Eksperimen Tekstur Nyata: Cobalah untuk membuat berbagai tekstur dengan tangan atau alat pada permukaan bahan, seperti karton, kain, atau plastisin. Misalnya, buat tekstur kasar dengan pasir atau batu kecil, atau halus dengan kain atau kertas tissue.
    • Eksperimen Tekstur Visual: Cobalah menggambar atau melukis tekstur yang terlihat seperti kayu, batu, kain, atau kulit. Ini dilakukan dengan menggambar pola atau garis-garis yang meniru tekstur nyata.
  6. Contoh Penggunaan Tekstur dalam Karya Seni:
    • Lukisan: Dalam lukisan, tekstur bisa digunakan untuk meniru permukaan objek seperti kulit kayu atau batu.
    • Patung: Pada patung, tekstur memberikan kesan pada permukaan karya, apakah itu halus atau kasar.
    • Kolase: Kolase menggunakan berbagai bahan dengan tekstur berbeda untuk menciptakan efek visual dan taktil yang menarik.
  7. Langkah-langkah Bereksperimen dengan Tekstur:
    • Langkah 1: Pilih bahan atau media yang akan digunakan (misalnya kertas, kain, atau karton).
    • Langkah 2: Tentukan jenis tekstur yang ingin dicoba (misalnya kasar, halus, berpasir).
    • Langkah 3: Bereksperimen dengan berbagai teknik untuk menciptakan tekstur, baik itu teknik goresan, tekanan, kolase, atau dempul.
    • Langkah 4: Amati hasil eksperimen dan lihat bagaimana tekstur mempengaruhi penampilan karya.
    • Langkah 5: Gunakan tekstur tersebut dalam sebuah karya seni, misalnya gambar atau kolase.

 

Judul Unit 4 : Membuat Bendera Hias dari Kertas

Tujuan Pembelajaran:

  • Siswa dapat mengenal berbagai bentuk dan warna pada bendera.
  • Siswa dapat membuat bendera hias menggunakan bahan kertas.
  • Siswa belajar menggunakan keterampilan dalam melipat, menggunting, dan menempel untuk membuat bendera.

Materi Pembelajaran:

  1. Pengertian Bendera:
    • Bendera adalah simbol yang biasanya digunakan oleh suatu negara, organisasi, atau acara tertentu. Bendera biasanya memiliki warna dan pola tertentu yang mengandung makna.
    • Bendera dapat berbentuk persegi panjang, segitiga, atau bentuk lainnya, dan umumnya menggunakan warna yang mencolok serta simbol atau gambar di atasnya.
  2. Jenis-jenis Bendera:
    • Bendera Negara: Setiap negara memiliki bendera dengan desain unik yang melambangkan identitas negara tersebut, seperti bendera Indonesia yang berwarna merah dan putih.
    • Bendera Hias: Bendera hias biasanya digunakan untuk dekorasi acara atau perayaan, yang bisa menggunakan berbagai warna dan pola kreatif.
  3. Bendera Hias: Bendera hias adalah bendera yang dibuat untuk tujuan dekoratif atau sebagai simbol acara tertentu, seperti ulang tahun, perayaan, atau lomba. Bendera ini bisa dibuat dengan berbagai cara, salah satunya adalah menggunakan bahan kertas.
  4. Bahan dan Alat yang Dibutuhkan: Untuk membuat bendera hias dari kertas, berikut adalah bahan dan alat yang diperlukan:
    • Bahan: Kertas warna-warni (kertas karton atau kertas lipat), stik kayu (seperti stik es krim) atau tali untuk pegangan bendera.
    • Alat: Gunting, lem, penggaris, pensil, spidol, dan pita atau dekorasi lainnya.
  5. Langkah-langkah Membuat Bendera Hias dari Kertas:
    • Langkah 1: Persiapkan kertas warna yang akan digunakan. Pilih beberapa warna yang menarik untuk bendera hias.
    • Langkah 2: Tentukan bentuk bendera yang akan dibuat. Bendera biasanya berbentuk persegi panjang atau segitiga, namun bisa juga sesuai kreativitas.
    • Langkah 3: Ukur dan potong kertas sesuai ukuran yang diinginkan. Untuk bendera persegi panjang, misalnya, buatlah ukuran sekitar 20x30 cm atau sesuai ukuran yang diinginkan.
    • Langkah 4: Desain pola atau gambar di atas kertas. Anda bisa membuat garis-garis, bentuk geometris, atau gambar lain sesuai tema bendera hias. Gunakan spidol atau pensil warna untuk menggambar.
    • Langkah 5: Hias bendera sesuai kreativitas dengan menambahkan warna atau motif yang diinginkan. Bisa menggunakan teknik kolase (menempelkan potongan-potongan kertas warna lain) untuk memperindah bendera.
    • Langkah 6: Tempelkan bendera pada stik kayu atau tali dengan menggunakan lem. Pastikan pegangan bendera cukup kuat agar bisa digunakan.
    • Langkah 7: Setelah selesai, pastikan semua elemen sudah menempel dengan baik dan biarkan bendera mengering jika menggunakan lem.
  6. Kreativitas dalam Membuat Bendera Hias:
    • Motif: Anda bisa membuat motif yang sederhana atau kompleks, seperti garis-garis horizontal atau vertikal, pola zig-zag, atau bahkan gambar seperti bunga atau bintang.
    • Penggunaan Warna: Pilih warna yang menarik dan kontras agar bendera terlihat mencolok dan ceria.
    • Tema: Bendera hias bisa dibuat sesuai tema tertentu, seperti tema alam (pemandangan, bunga), tema perayaan (ulang tahun, hari kemerdekaan), atau tema budaya.

 

Judul Unit 5 : Menggambar Taplak Meja dan Tralis

Tujuan Pembelajaran:

  • Siswa dapat menggambar taplak meja dengan memperhatikan pola dan desain.
  • Siswa dapat menggambar tralis dengan memerhatikan proporsi dan bentuk garis.
  • Siswa dapat memadukan teknik menggambar dan kreativitas dalam menciptakan karya seni yang menarik.

Materi Pembelajaran:

  1. Pengertian Taplak Meja:
    • Taplak meja adalah kain atau bahan lain yang digunakan untuk menutupi permukaan meja, baik sebagai hiasan atau untuk melindungi meja.
    • Taplak meja sering dihias dengan berbagai pola, seperti motif bunga, garis-garis, atau motif tradisional.
    • Taplak meja biasanya memiliki tekstur halus dan dapat menggunakan berbagai warna.
  2. Pengertian Tralis:
    • Tralis adalah rangka atau kisi-kisi yang terbuat dari besi atau bahan lainnya, yang biasanya dipasang pada jendela atau pintu rumah untuk memberi keamanan, namun juga dapat menjadi elemen dekoratif.
    • Tralis memiliki bentuk yang khas, seperti pola geometris, garis melengkung, atau kombinasi keduanya.
  3. Teknik Menggambar Taplak Meja:
    • Mengamati Pola: Taplak meja seringkali memiliki pola atau desain tertentu, seperti bunga, garis, atau motif geometris. Penting untuk mengamati pola dengan teliti sebelum menggambar.
    • Menggambar Garis Dasar: Untuk menggambar taplak meja, mulailah dengan menggambar bentuk meja terlebih dahulu, kemudian gambar taplak di atasnya sesuai bentuk meja.
    • Menambahkan Detail: Setelah menggambar bentuk dasar, tambahkan pola atau desain yang sesuai pada taplak. Bisa berupa pola berulang, bunga, atau garis yang membentuk motif.
    • Warna: Setelah garis selesai, beri warna sesuai dengan desain yang diinginkan. Warna-warna cerah sering digunakan untuk memberikan kesan segar pada taplak meja.
  4. Teknik Menggambar Tralis:
    • Menggambar Bentuk Dasar: Tralis biasanya terdiri dari garis-garis lurus atau lengkung yang membentuk pola tertentu. Mulailah dengan menggambar bentuk dasar tralis, baik itu kotak, lingkaran, atau pola geometris lainnya.
    • Menambahkan Rincian: Setelah menggambar garis-garis dasar, tambahkan detail seperti pola silang atau garis melengkung yang memperkaya desain tralis.
    • Proporsi dan Keteraturan: Pastikan garis-garis tralis digambar dengan proporsi yang benar dan simetris untuk menciptakan kesan rapi dan seimbang.
  5. Alat dan Bahan yang Digunakan:
    • Alat: Pensil, penghapus, penggaris, spidol atau pensil warna, kuas (jika menggunakan cat air atau cat minyak), dan kertas gambar.
    • Bahan: Kertas gambar, pensil warna atau spidol, cat air (opsional untuk warna lebih cerah).
  6. Langkah-langkah Menggambar Taplak Meja dan Tralis:
    • Langkah 1: Tentukan objek yang akan digambar: taplak meja atau tralis.
    • Langkah 2: Untuk taplak meja, gambar bentuk meja terlebih dahulu, kemudian gambarlah taplak yang menutupi meja dengan memperhatikan bentuknya. Untuk tralis, gambarlah pola dasar tralis (misalnya kotak atau segitiga) dan buat garis-garis penyambungnya.
    • Langkah 3: Setelah itu, tambahkan detail pola atau hiasan sesuai dengan tema yang diinginkan (misalnya bunga atau garis-garis berulang pada taplak meja).
    • Langkah 4: Beri warna pada gambar sesuai dengan desain. Untuk taplak meja, gunakan warna yang cerah dan kontras, sedangkan untuk tralis, bisa menggunakan warna hitam atau abu-abu untuk kesan besi.
    • Langkah 5: Periksa kembali gambar dan pastikan semua elemen proporsional dan rapi.

 

Judul Unit 6 : Membuat Stempel dari Kentang dan Ketela

Tujuan Pembelajaran:

  • Siswa dapat memahami konsep pembuatan stempel menggunakan bahan alami seperti kentang dan ketela.
  • Siswa dapat membuat stempel sendiri dengan memotong dan mengukir bahan alami.
  • Siswa dapat mencetak gambar atau pola dengan stempel yang telah dibuat.

Materi Pembelajaran:

  1. Pengertian Stempel:
    • Stempel adalah alat yang digunakan untuk membuat pola atau gambar pada permukaan lain, biasanya dengan menggunakan tinta atau cat.
    • Stempel dapat terbuat dari berbagai bahan, dan dalam kegiatan ini, kita akan menggunakan bahan alami seperti kentang dan ketela untuk membuat stempel yang sederhana.
    • Stempel bisa digunakan untuk membuat pola atau gambar berulang pada berbagai media, seperti kertas, kain, atau kayu.
  2. Mengapa Menggunakan Kentang dan Ketela?
    • Kentang dan ketela adalah bahan yang mudah dipotong dan diukir, sehingga cocok untuk digunakan dalam pembuatan stempel. Selain itu, bahan-bahan ini dapat ditemukan dengan mudah dan murah.
    • Kentang dan ketela memiliki tekstur yang cukup padat dan tidak mudah hancur, sehingga dapat digunakan untuk membuat pola atau gambar yang tajam dan jelas saat dicetak.
  3. Cara Membuat Stempel dari Kentang dan Ketela:
    • Langkah 1: Persiapan Bahan
      Siapkan kentang atau ketela yang cukup besar, pisau, dan alat ukir. Pastikan kentang atau ketela dalam kondisi bersih dan kering.
    • Langkah 2: Memotong Kentang atau Ketela
      Potong kentang atau ketela menjadi dua bagian atau lebih, sesuaikan dengan ukuran yang diinginkan. Potongan yang rata akan memudahkan proses pembuatan stempel.
    • Langkah 3: Mengukir Pola
      Pilih pola atau gambar sederhana yang ingin Anda buat, seperti bentuk bunga, hati, atau garis-garis geometris. Gunakan pisau atau alat ukir untuk menggambar pola tersebut pada permukaan kentang atau ketela. Pastikan bagian yang tidak dipotong tetap utuh dan menonjol sehingga membentuk relief untuk dicetak.
    • Langkah 4: Menambahkan Tinta atau Cat
      Setelah pola selesai diukir, oleskan tinta atau cat di permukaan stempel. Bisa menggunakan cat air, cat poster, atau tinta stempel. Gunakan kuas atau spons untuk meratakan tinta pada permukaan yang menonjol.
    • Langkah 5: Mencetak Pola
      Tekan stempel yang telah dilapisi tinta atau cat ke permukaan media (seperti kertas atau kain) dengan hati-hati. Pastikan seluruh pola tercetak dengan jelas.
    • Langkah 6: Memeriksa Hasil Cetakan
      Periksa hasil cetakan dan pastikan pola yang dibuat jelas. Jika ada bagian yang kurang jelas, Anda bisa menambahkan tinta atau cat kembali dan mencetak ulang.
  4. Penggunaan Stempel:
    • Stempel yang dibuat dari kentang atau ketela bisa digunakan untuk berbagai keperluan, seperti membuat kartu ucapan, dekorasi, atau motif pada kain atau kertas.
    • Teknik ini juga dapat digunakan untuk membuat pola berulang yang menarik dalam proyek seni rupa, misalnya untuk membuat taplak meja, hiasan dinding, atau kartu pos.
  5. Kreativitas dalam Membuat Stempel:
    • Anda bisa bereksperimen dengan berbagai pola dan desain. Selain bentuk dasar seperti bunga atau hati, coba buat pola yang lebih rumit atau abstrak.
    • Cobalah untuk menggabungkan beberapa stempel dengan warna yang berbeda untuk membuat pola yang lebih kompleks dan berwarna-warni.
  6. Alat dan Bahan yang Dibutuhkan:
    • Bahan: Kentang atau ketela (bisa juga menggunakan bahan lain seperti ubi atau wortel), tinta atau cat (cat air, cat poster, atau tinta stempel), kertas atau kain untuk mencetak.
    • Alat: Pisau atau alat ukir, kuas atau spons untuk melapisi tinta, kertas atau kain sebagai media cetak.

0 comments:

Post a Comment